Minggu, 19 Juni 2011

Sedih Hati “Bagaimana Menyikapinya?”



Dalam hidup ini, manusia tak luput dari perasaan bersedih. Sedih Hati adalah sebuah pengungkapan rasa terdalam manusia. Sebuah perasaan kekecewaan yang mampu menusuk jantung. Laksana jarum menusuk kulit. Tajam dan sakit.
Pada saat sedih melanda, kesenagan dan harapan, seakan sirna seketika. Tak ada lagi kegembiraan, tak ada lagi keceriaan. Raut wajah seakan tak terlihat natural bahkan cenderung keriput. Yang cantik terlihat kusam, yang ganteng terlihat kusut dan sebagainya
Sahabat setiaku..
Terkadang saya berfikir dan bertanya-tanya sendiri. Bersedih hati itu baik atau buruk?
Memang sih memposisikan masalah dalam konteks hitam putih, membuat kita terlihat tidak bijaksana dalam menyikapi sesuatu. Namun saya tetap merasa ada sesuatu yang perlu di ungkap dibalik rasa sedih itu.
Sebenarnya saya ingin katakan sedih itu indah. Tapi pasti anda tidak akan puas begitu saja. jika saya tidak memberikan argumentasi yang memadai kenapa saya mengatakan sedih itu indah.
Kalau saya fikir-fikir. Orang-orang sukses itu, ”salah satu” pendongkrak motivasinya karena adanya tekanan kekecewaan dari dalam. Karena ia kecewa tidak mendapatkan apa yang semestinya bisa ia dapatkan. Maka tumbuhlah semacam ”dendam kecil” didalam dirinya.
misalnya, seseorang yang kecewa karena tidak dapat menyekolahkan anaknya. Maka timbul semacam rasa dendam kecil. “kenapa saya tidak mampu melakukan itu?”. Apa yang salah ? Dendam ini berubah menjadi sebuah kesedihan. Sedih karena tekanan bathin yang begitu dalam. Merasa lemah, tak berguna dan sebagainya..
Rasa sedih karena tidak mampu menyekolahkan anak salah satu bentuk kelemahan dari sudut pandang ekonomi. Kebanyakan orang, memandang kasus ini adalah pukulan yang sangat besar.
Dalam kasus lain misalnya, ketika orang tua sakit, tapi kita tidak mampu membiayai ongkos rumah sakitnya. Anda mungkin teringat cerita Tung Desem Waringin. Dimana waktu itu gaji Beliau sebulan tidak cukup untuk membayar biaya rumah sakit orang tuanya untuk satu hari, diluar negeri. Ia sedih dan sangat terpukul. Tapi justru kesedihan itulah yang membangkitkannya seperti sekarang.
Ringkas cerita,
Kesedihan, pada prinsipnya bisa menggiring kita menuju suatu titik arus balik yang positif.
"Dimana rasa sedih itu mampu menyentuh sisi-sisi kemanusiaan kita. Kesedihan membuat kita bisa merasakan apa yang selama ini mungkin kita lupakan. Kita semakin empati, semakin bijaksana, semakin menghargai orang lain. Dan semakin menyadari bahwa pada dasarnya kita ini hanyalah manusia lemah".
Kesedihan, memang bukan unsur utama untuk menjadi orang sukses dan membuat hidup ini lebih indah. Bahkan bisa dikatakan, tidak umum dijadikan sebagai relung yang bisa mengantarkan seseorang ke gerbang sukses. Namun kesedihan salah satu cikal bakal pembuka pintu yang bisa menggugah hati kita.
Selama kita cerdas dan pas memposisikan antara rasa sedih dan keinginan yang ingin kita capai. Saya rasa moment sedih itu bisa menjadi ledakan tersendiri buat kita.
Jadi, selamat menikmati kesedihan anda. Rasakan, pahami, dan obati dengan cara-cara yang positif! Saya rasa inilah cara tepat dan baik untuk bersedih. Agar pintu hati kita bisa terbuka dan kita bisa mengetahui betapa banyak target yang sebaiknya kita selesaikan.
Bersedih, kemudian menyadari apa yang terjadi didalam lubuk hati kita, maka pelan tapi pasti, kita mulai membuka lembaran baru untuk membenahi sisi kehidupan yang lain..

Bagi manusia normal, perasaan sedih mudah menyebabkan emosi menjadi sayu. Sekiranya ia tidak mampu dikawal, akan gugurlah titisan airmata yang membasahi pipi. Perasaan ini berlaku tatkala berlaku sesuatu peristiwa / keadaan yang menyedihkan. Ada beberapa perkara yang boleh menyebabkan kesedihan wujud dalam naluri kita. Antaranya ialah :-
1. Kehilangan. Kebiasaannya apabila mengalami kehilangan sesuatu yang amat disayangi (samada manusia, binatang, barang) akan menimbulkan perasaan sayu. Memori bersama akan timbul sedikit demi sedikit yang menyebabkan timbul perasaan sedih.
2. Dikecewakan. Apabila ditipu, dipermainkan akan menimbulkan perasaan sedih. Terutama apabila terlalu dikecewakan oleh orang yang dipercayai, disayangi.
3. Melihat kesengsaraan orang lain. Bila memandang orang lain yang mengalami masalah-masalah yang tak sanggup dipikul. Ianya mampu mengundang kesedihan.
4. Kesedihan buat-buat. Percaya atau tidak terdapat perasaan sedih yang dibuat-buat. Mungkin untuk mendapatkan simpati dari orang lain. Ini bahaya kerana manusia yang mudah percaya akan dijerat oleh manusia tidak bertanggungjawab ini.
5. Tiba-tiba. Ini juga boleh dan pernah berlaku. Tanpa sebarang sebab tiba-tiba terasa hiba. Mungkin ianya disebabkan oleh tindakbalas kimia kot.. Ntahlah..
6. Mengenang nasib diri. Ianya berlaku jika terlalu asyik memikirkan keadaan diri yang mungkin tidak sebaik orang lain. Ianya mampu memberikan kesedihan yang melampau.
7. Menonton drama/filem. Biasalah tengok cerita yang sedih memanglah airmata bertakung. Kalau tengok cerita yang boleh memberikan keinsafan takpelah juga. Ni asyik-asyik pasal cinta tak direstui. Alahai..


Saya yakin situasi di atas mungkin pernah berlaku pada diri anda. Kadangkala ianya mampu memberikan impak yang tidak baik terhadap emosi kalau tidak dikawal. Mungkin beberapa cara ini sesuai untuk anda dan  :-
1. Luahkan masalah tersebut kepada rakan dipercayai atau pakar. Ia bukan perkara mudah (terutama pada ) sebab bukan semua orang boleh dipercayai. Kesilapan meluahkan mampu menambahkan lebih masalah.
2. Menangis.. Biasanya kaum hawa akan menangis kalau perasaan sedih datang. Dengan tangisan mampu meredakan emosi yang bersarang dalam hati.
3. MengingatiNya.. Melakukan solat, membaca Al-Quran mampu memberikan ketenangan dalam hati..
4. Elakkan melayan perasaan dan lakukan aktiviti lain. Ini sekaligus dapat mengurangkan situasi keseorangan yang mana perasaan sedih mudah wujud dalam diri.





0 komentar:

 

Template Design By:
SkinCorner